Pages

Thursday, September 23, 2010

Pengetahuan tentang GEMPA BUMI.....( INFO PENTING)

oleh: Doug Copp, Kepala Penyelamat dan Manajer Bencana dari American Rescue Team International (ARTI),
Pengalaman
  • Saya telah merangkak di bawah 875 reruntuhan bangunan, bekerja sama dengan tim penyelamat dari 60 negara, dan mendirikan tim penyelamat di beberapa negara serta salah satu dari ahli PBB untuk Mitigasi Bencana selama 2 tahun.
  • Saya telah bekerja di seluruh bencana besar di dunia sejak tahun 1985.
  • Pada tahun 1996 kami membuat film yang membuktikan keakuratan metode bertahan hidup yang saya buat.
Percobaan
  • Kami meruntuhkan sebuah sekolah dan rumah dengan 20 boneka di dalamnya. 10 boneka “menunduk dan berlindung” dan 10 lainnya menggunakan metode bertahan hidup “segitiga kehidupan”.
  • Setelah simulasi gempa, kami merangkak ke dalam puing-puing dan masuk ke dalam bangunan untuk membuat dukumentasi film mengenai hasilnya. Film itu menunjukkan bahwa mereka yang menunduk dan berlindung tidak dapat bertahan hidup dan mereka yang menggunakan metode saya “segitiga kehidupan” bertahan hidup 100%.
  • Film ini telah dilihat oleh jutaan orang melalui televisi di Turki dan sebagian Eropa, dan disaksikan pada program televisi di USA , Canada dan Amerika Latin.
Fakta
  • Bangunan pertama yang saya masuki adalah sebuah sekolah di Mexico City pada gempa bumi tahun 1985.
  • Semua anak berlindung di bawah meja masing-masing.
  • Semua anak remuk sampai ke tulang mereka. Mereka mungkin dapat selamat jika berbaring di samping meja masing-masing di lorong.
  • Pada saat itu, murid-murid diajarkan untuk berlindung di bawah sesuatu.

Teori segitiga kehidupan
  • Secara sederhana, saat bangunan runtuh, langit-langit akan runtuh menimpa benda atau furniture sehingga menghancurkan benda-benda ini, menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
  • Ruangan kosong ini lah yang saya sebut “segitiga kehidupan”.
  • Semakin besar bendanya, maka semakin kuat benda tersebut dan semakin kecil kemungkinannya untuk remuk.
  • Semakin sedikit remuk, semakin besar ruang kosongnya, semakin besar kemungkinan untuk orang yang menggunakannya untuk selamat dari luka-luka.
Amati
Suatu saat anda melihat bangunan runtuh di televisi, hitunglah “segitiga kehidupan” yang anda temui. Segitiga ini ada di mana-mana dan merupakan bentuk yang umum.
Sepuluh Tip dalam Keselamatan Gempa Bumi
  1. Hampir semua orang yang hanya “menunduk dan berlindung” pada saat bangunan runtuh meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.
  2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus anda lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Anda dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
  3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayubersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.
  4. Jika anda berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, bergulinglah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.
  5. Jika terjadi gempa dan anda tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
  6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika anda berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang anda akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, anda akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, anda
    tidak akan selamat!
  7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki “momen frekuensi” yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri.Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.
  8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh anda dari bagian luar bangunan akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri anda tertutup.
  9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan; ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka & meninggal. Mereka mungkin dapat selamat dengan keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.
  10. Saya menemukan, pada saat saya merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas.



Saat terjadi gempa, biasanya warga Jakarta yang berada di gedung-gedung pencakar langit langsung berhamburan menuju tangga darurat untuk turun ke halaman. Kebiasaan ini ternyata tidak benar. Sebab, tangga adalah bagian dari gedung yang paling tidak tahan gempa alias paling mudah runtuh.

"Ini adalah salah kaprah. Orang kalau ada gempa langsung turun pakai tangga darurat. Berdasarkan strukturnya, tangga darurat bukan didesain untuk antisipasi gempa, tapi untuk kebakaran," kata praktisi konstruksi Endy Budyanto dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (3/8/2009).

Sebenarnya yang harus dilakukan saat terjadi gempa, para penghuni gedung bertingkat lebih baik diam dulu di dalam gedung sampai gempa selesai bergoyang. Setelah gempa berhenti, baru kemudian mereka turun menuruni tangga darurat.

Dia menjelaskan, bagian-bagian bangunan yang paling rawan runtuh akibat gempa secara berurutan yakni tangga, balok, plat atau lantai, dan yang terakhir adalah tiang. Sehingga kalau saat terjadi gempa orang justru berebut turun lewat tangga, dikhawatirkan malah akan membuat tangga tersebut runtuh karena tidak kuat menahan beban
.

 tambahan dari saya :

di dunia jasa desain engineering biasanya faktor gempa dimasukkan dalam perhitungan struktur gedung utama saja ex. pondasi, kolom, balok, atap...

tangga darurat yg relatif aman adalah tangga darurat yg posisinya berada di dalam ato pada core gedung. core adalah struktur gedung yang paling kuat, biasanya berupa dinding beton menerus dari pondasi hingga lantai teratas, biasanya juga merupakan rumah lift dan digunakan sebagai shaft ME ato barang... rata-rata terletak pada bagian tengah bangunan, namun beda gedung bisa beda lokasi corenya...
core bangunan relatif merupakan titik bangunan yang paling tahan terhadap gaya2 horizontal.


Hindari berlindung dibawah balok (istilah strukturnya : beam), soalnya falsafah perencanaan bangunan tahan gempa Indonesia mengadopsi falsafah 'kolom kuat dan balok lemah'. Artinya, saat gempa maksimal yang
diharapkan terjadi balok-balok akan terlebih dahulu mengalami plastifikasi (pelelehan) dibandingkan tiang-tiang (istilah strukturnya : column). 
Jadi berlindung di dekat kolom mungkin cukup aman :)

No comments: